20150725

Celotehan Penikmat Perairan Dangkal


Dengan basis masa yang semakin berkembang, seharusnya manajemen yang menaungi produk ini harusnya sudah belajar banyak dan lebih cerdas serta kreatif dalam memelihara basis masa  utamanya. Ya, gue ngomongin dunia Idoling yang belakangan jadi hobby gue. Karena semakin banyak isu-isu miring, baik dari member, fans, maupun pihak manajemen, dan ketidak becusan pihak manajemen dalam men-servis fans nya yang tercermin dari beberapa event terakhir yang gue ikutin dan dengan banyak gempa-gempa berskala kecil yang sedang mengguncang mereka saat ini, lebih baik kita melihat sedikit ke belakang untuk berlari lagi menyongsong masa depan #cieelaah. Ini bukan tulisan gue semua si, tapi repost dari blog orang yang pernah udah share ni tulisan. Bukan apa-apa, gue nge-share lagi ini buat bagi-bagi info aja, buat semua, buat fans yang udah dari awal, ato yang baru, ato bahkan untuk fans instan maupun karbitan di luar sana.

Karena beberapa waktu terakhir, semakin banyak tingkah lagu norak bin imbisil yang dilakukan oleh fans, entah asli entah oknum, dan gue belum ada ide buat nulis apa gitu jadi inilah jadinya. 

Yes… karena ini hobby buat gue, dan tujuan gue cuman untuk memuaskan aja, gue ambil zona aman aja.

Apa sih zona aman?

Ya, yang aman, yang terbebas dari isu ato informasi yang bisa mengganggu keasyikan gue buat ngidol. Karena gue pernah sekali-sekali ngintip gimana dunia yang ada di dalam sana, dunia dimana fans fanatik dan gak tau malu ngumpul, berbagi informasi, hujat sana sini, ribut-ribut di media sosial which is nonsense buat gue dan gak membawa solusi, karena endingnya cuma mengumbar berita dan tuding sana-sini dari sumber yang belum bisa dibuktikan kebenarannya. Oke kembali lagi, dunia di dalam sana yang dipenuhi fans fanatik garis keras dan juga oknum-oknum yang suka kompor dan meramaikan suasana dan berpotensi besar mengganggu kesenangan, beuh… gila, ganas abis di dalam sana, salng tebas sana sini, informasi sampah sekecil apapun bakal bisa merembet kemana-mana.dan bagi gue, itu gak asik banget. Makanya gue hanya ada di perairan dangkal, yang gak dalam dalam amat, tapi juga gak di pinggir-pinggir juga. Karena kalo terlalu minggir jatohnya nanggung basahnya gitu, kalo terlalu dalam juga itu tadi, sulit bernafas akhirnya asiknya ilang.

Sekali lagi ya, ini cuma hobby, buat gue, yang gue cari cuma kepuasan. Kalo ada potensi yang bikin gak asik, gue bakal menghindar. Terlepas dari ini adalah bisnis dan endingnya bakal materi yang jadi parameter, gue ikutin aja aturan awal buat ngidol ini. Gue bakal dukung Oshi gue selama mereka berkreasi di produk ini, karena itulah cara bermain disini.

Manusia emang makhluk yang tidak akan pernah merasa puas, udah dikasi bidadari-bidadari dari kahyangan ini, udah dikassi kesempatan buat ketemu tiap hari bahkan ada event khusus buat kita untuk ketemu dan ngobrol, sebuah servis yang tidak bisa kita dapatkan dari produk-produk lain yang sejenis. Masih ada aja oknum yang merusak suasana, buat gue si kita masuk ke arena permainan ini ya karena mereka disini, bukan karena masa lalu mereka yang gimana-gimana. Manusia bukan makhuk yang sempurna, kelar si masalah kalo kena excuse yang itu, tapi bukan itu intinya. Mereka ini gadis-gadis remaja yang baru beranjak gede, yang kalau dilihat dari siklus hidupnya ni, mereka lagi alay-alaynya, proses terpenting dari hidup manusia sebelum menuju kedewasaan. Tapi kan ada rule yang melarang mereka untuk ini-itu? Ya udah si, itu cuma salah satu nilai penambah kegregetan mereka sebagai idol grup. Karena menurut gue, Golden Rule yang di elu-elu kan juga belum tentu dibawa dan diaplikasikan di sini, ini semua hanya kesimpulan kita semua karena ini cabang dari negeri asalnya sono otamatis Golden Rule juga otomatis bakal dibawa dan diaplikasikan disini. Karena menurut pandangan kaca mata gue selam gue ngidol ini dan karena sedikitnya informasi yang gue gali sebelum menulis ini, saat pertanyaan sensistif ini ditanyakan ke member, jawaban mereka kebanyakan diplomatis. Ini hanya franchise dari produk jadi yang perjuangan sebenarnya sudah dan hanya dirasakan oleh member-member original yang sudah bekerja keras menjadikan produk ini layak dijual seperti sekarang. Menurut gue lagi, gak bisa si kita telan mentah dan implementai 100% semua dari produk asalnya, penyesuaiannya juga banyak banget, lagi pula dari karakter dan latar belakang budaya bahan laku lokal ini tidak bisa disamakan dengan bahan baku asli sana. Bahan baku hasil importnya saja harus memiliki karakteristik lokal biar bisa diterima disini, lihat saja bagaimana Haruka Nakagawa bisa begitu populer dibanding member tranferan yang lain. Dia harus merubah karakteristiknya sesuai cita rasa lokal agar bisa diterima disini. Budaya juga jelas-jelas beda, karena di negara aslinya kualitas hidup seseorang dinilai dari apa yang bisa dia ciptakan dan berikan ke dunia, kalo disini, orang yang sudah bisa menikahlah yang dianggap berhasil di mata orang-orang disekitarnya. Apalagi mereka adalah bibit-bibit unggul dari seluruh pelosok Indonesia, kalaupun mereka yang gak kepingin, gimana orang tua mereka gak ketar-ketir jika harusnya membayangkan kehidupan anak-anak mereka selapas dari JKT48 nanti.

Anyway, agaknya perjuangan berat mereka selama ini masih belum dianggap cukup, dengan terus memaksa mereka untuk tampil sempurna dan sesuai ekspetasi di mata fans kampret yang terus menyebar dan bikin gak nyaman. Memang apa yang sudah mereka lakukan selama ini belum bisa dijajarkan dengan apa yang sudah dilakukan oleh member-member original yang sudah membuat produk ini layak dan pantas dipajang di etalase dunia entertainment.

Sekali lagi, dengan besarnya komunitas penikmat produk jepang di Indonesia, adaptasi dari produk jadi ini dan belum adanya saingan untuk produk sejenis, bukan hal yang mustahil memang jika mereka bisa laris manis di sini, dan harusnya bisa didukung dengan manajeman yang mantab.

Okelah kalo begitu, berikut sedikit informasi yang saya repost dari sini, sedikit sejarah singkat dari produk yang lagi laris manis ini ketika pertama kali dibentuk hingga jadi produk yang siap jual dan punya cabang di sini. Selamat menikmati. Oh iya, sebelum terlalu jauh, tulisan kali ini agak panjang dan isinya cuma tulisan doang, jadi siapin dulu cemilan buat menemani baca, dan santai aja bacanya hehehehe.. Enjoy!




Banyak fans 48family saat ini, lebih spesifik, fans JKT yang masih tidak tahu/kurang tahu dengan masa lalu AKB48 yang kelam. Jadi, mengutip dari sebuah sumber, saya akan menceritakan (lebih tepatnya mentranslate) sejarah AKB48…

Awal mulanya

Ketika proyek ini dimulai pertama kali, kira-kira sebanyak 7.924 gadis remaja dari seluruh Jepang mendaftar untuk audisi pertama. Tidak ada promosi audisi saat itu tapi semua itu karena nama Akimoto Yasushi yang menarik perhatian banyak pendaftar. Bersama dengan kalimat “Aku ingin bertemu dengan kalian yang memiliki kepribadian yang kuat” di poster audisi, hal ini menarik perhatian gadis-gadis remaja yang tidak punya hubungan apapun dengan industri musik untuk berkumpul di Akihabara Theater
Diantara para pendaftar, ada Atsuko Maeda, yang sekarang menjadi artis yang terkenal seantero Jepang. Saat itu dia masih seorang murid pendiam, memperhatikan pelajaran, yang memiliki nilai yang biasa-biasa saja dan mungkin akan menjalani hidup normal jika dia tidak melihat poster audisi. Atsuko sedang berjalan pulang dari sekolah bersama ibunya ketika ia melihat poster audisi dan memutuskan untuk mendaftar audisi. Ibunya melihat tindakan ini sebagai tindakan yang tidak biasa dari anaknya, tapi satu keputusan ini akan mengubah kehidupan anak ini seumur hidupnya.

Diakhir putaran terakhir audisi, 24 gadis remaja telah dipilih untuk menjadi member Idol Group ini. Mereka mulai pelajaran menari dan belajar bagaimana caranya menyanyi sambil pergi ke sekolah setiap hari. Kebanyakan dari member-member ini sama sekali tidak punya pengalaman dengan menyanyi dan menari sama sekali, dan mereka hanya diberikan waktu 1 bulan untuk berlatih sehingga mereka bisa tampil di hari pembukaan theater – 1 Desember 2005. Tapi karena pelatih tari mereka merasa bahwa dengan kemampuan para member saat itu masih belum bisa tampil pada tanggal 1 Desember, maka pembukaan theater ditunda seminggu menjadi hari dimana mereka melakukan debut theater mereka, 8 Desember.

Di hari pembukaan, ada beberapa orang yang duduk di bawah stage untuk menonton penampilan mereka. Tapi, kebanyakan dari mereka adalah staff dan para official, jumlah penonton yang asli pada hari itu hanyalah 7 orang. Mulai dari hari itu, mereka perform di theater mereka setiap hari, termasuk di akhir minggu dengan harapan bahwa semakin banyak orang akan mengenal mereka. Mereka meneruskan performance mereka setiap hari meskipun ada saat dimana benar-benar tidak ada yang menonton mereka. Mereka bahkan mencoba memberikan tiket seharga 1000 yen secara cuma-cuma pada para pejalan kaki yang melintas tapi hampir tidak ada orang yang mengambilnya. Mereka bahkan mencoba tampil dua kali seminggu pada akhir minggu dengan harapan ini akan menaikkkan kesempatan untuk mendapat penonton, tapi ini hanya merupakan pengalaman menyakitkan bagi para member saat itu

Ini tidak berakhir sampai di sini saja, ketika member-member merayakan Natal,  natal pertama mereka bersama dengan AKB, mereka diminta untuk tampil di stage. Penuh dengan kebahagiaan, member-member mencoba membagikan flyer pada para pejalan kaku, mencoba menarik mereka untuk menonton pertunjukan Natal mereka. Ini adalah saat dimana mereka menyadari kenyataan pahit dari Masyarakat, kebanyakan pejalan kaki tidak memperdulikan mereka. Beberapa orang mengambil flyer mereka, melihatnya sebentar, lalu melemparkannya ke dalam tong sampah tepat di depan member-member. Hal ini tentu saja menghancurkan hari member-member. Pada akhirnya, tidak ada yang menonton, member-member merayakan Natal dengan sesame member.

Pertanda dari Status Quo

Meskipun terombang-ambing di lautan tanpa harapan, secara perlahan mereka mulai mendapat fans-fans setia yang selalu datang ke theater untuk menonton pertunjukan mereka. 2 minggu setelah debut mereka, mereka mendapat fan letter yang pertama. Secara garis besar, yang tertulis di fan letter itu adalah: 
Kerja keras dan ketidakmauan kalian untuk menyerah meskipun kalian ada di lingkungan yang keras telah menyentuh hatiku. Ini menginspirasiku untuk bekerja keras dengan pelajaranku juga

Memang benar tekad keras mereka-lah yang menyentuh hari banyak orang yang ada di sekitar Akihabara saat itu, terutama Otaku, AKB48 mulai mendapat perhatian dari ‘dunia bawah tanah’.

Dengan jumlah fans royal yang bertambah-tambah, yang mulai mendatangi theater setiap hari, perbedaan kepopuleran antar member mulai nampak. Di antara para member ada Itano Tomomi, yang selalu menari di pojok stage. Ada 2 pilar di theater, untuk melihat member favorit mereka lebih jelas, para fans biasanya akan menonton dari tengah. Sialnya bagi Tomomi Itano, ini berarti dia tidak akan dapat melihat para penonton dari sisi stage. Tapi sebagai salah satu anggota yang tampil di stage, dia harus terus menari dan melambaikan tangannya meskipun tidak ada orang didepannya. Di sebuah wawancara, Tomochin (julukan Itano Tomomi) berkata bahwa dia terus melambaikan tangannya dengan harapan suau hari nanti akan ada orang di depannya, tapi ini cukup berdampak pada kejiwaannya. Ada bukti bahwa dia stress dan berteriak dan menjerit dan melemparkan peralatan make-up ke lantai. Kebanyakan member lain juga tidak bahagia, hampir semuanya memikirkan saat dimana mereka bisa berhenti melakukan hal ini (tampil)
Setiap hari akan ada setidaknya 1 member yang akan menangis di ruang ganti dan menolak untuk naik ke panggung. Kabarnya Akimoro Yasushi sendiri harus pergi ke theater setiap hari untuk menyemangati member-member untuk terus tampil dan memaksa mereka untuk percaya padanya lebih lama lagi. Untungnya sebuah kabar baik datang tak lama kemudian. Untuk pertama kalinya, pada tanggal 4 Februari 2006, 3 bulan setelah performance pertama mereka, tiket theater habis terjual

Kira-kira 2 minggu kemudian, mereka mengumumkan bahwa aka nada audisi kedua. Ini adalah berita mengagetkan bagi para member original karena mereka melihat ini sebagai tanda bahwa mereka dianggap tidak mampu tambil sebagai grup yang baik. Tapi menurut Akimoto Yasushi di sebuah program TV entah kapan, audisi ini dimaksudkan untuk menambah jumlah member sehingga mereka bisa tampil setiap hari. Lagipula, memaksa sekelompok gadis remaja untuk tampil setiap hari dan dua kali di akhir minggu akan memaksa batasan fisik dan mental member-member

Di antara periode audisi kedua, yang sekarang dikenal sebagai Ratu Iklan Shinoda Mariko yang keluar dai audisi pertama diperbolehkan untuk bergabung dengan AKB8 dengan bantuan para fans. Mariko selama itu bekerja di café di depan theater sebagai seorang pelayan. Dia mendapat popularitas dari fans-fans yang datang ke café, dan karena bantuan fans ini juga dia dikenal Akimoto Yashushi. Faktanya, Akimoto Yasushi mungkin tidak tertarik para Shinoda Mariko karena dia datang audisi dan gagal pada suatu wawancara dengan Shinoda Mariko. Suatu hari, ketika Mariko sedang bekerja di café seperti biasa, Akimoto Yashushi tiba-tiba datang dan berbicara dengannya: “Apakah kau Shinoda Mariko? Jika kau bisa menghafal 12 lagu dalam waktu 4 hari aku akan memperbolehkanmu bergabung dengan AKB48”, dengan kemampuan dan tekad yang luar biasa, Mariko mampu menghafal kedua belas lagu dan bergabung dengan AKB. Menjadikan dia satu-satunya member 1.5 gen

AKB48 juga merilis single pertama mereka, “Sakura no Hanabiratachi” yang merupakan salah satu lagu yang dittampilkan di theater saat itu. Ada yang bilang bahwa Akimoto Yasushi sendiri yang menanyakan pendapat para fans untuk memilih sebuah lagu dari set list untuk debut single AKB. Single ini masuk ke top 10 mingguan Oricon dan terjual 22 ribu kopi yang sangat jarang untuk sebuah grup musik berlabel indie
Sekitar 11.000 pendaftar dari seluruh dunia mendaftar untuk audisi kedua yang diadakan melalui video telepon. 19 gadis remaja lolos audisi dan mereka dibentuk menjadi grup lain, yang nantinya dinamai Team K, dengan original member sebagai Team A. Team K memulai debut performance mereka pada tanggal 1 April 2006 dengan theater yang penuh, tetapi performance mereka setelah itu tidak menarik penonton sebanak hari pertama. Alasan utamanya adalah karena kebanyakan fans masih royal kepada member-member original dan mereka tidak tertarik pada member-member baru. Kekecewaan dan perasaaan terhina lah yang memacu member Team K, sampai hari ini, Team K masih dibanding-bandingkan dengan Team
Setelah 19 member baru bergabung dengan AKB48, ditambah dengan ke-19 orginal member (sisanya mengundurkan diri/dipecat), jumlah personil AKB menjadi 38 orang, sebuah jumlah yang tidak pernah didengar di industri musik. Komplain dari fans-fans mengenai kesulitan mengenali member-membe rmuncul. Untuk solusinya, Akimoto Yashushi memutuskan bahwa diperlukan seseorang yang mewakili seluruh grup – Ace dari AKB48, dan yang dipilih, sekarang dikenal oleh orang-orang di seluruh dunia, adalah Atsuko Maeda.

Lalu proyek untuk melatih Maeda Atsuko menjadi seorang bintang dimulai. Sebelum recording untuk setlist untuk stage baru, Maeda Atsuko diberi sebuah solo song. Orang pertama di grup yang diberi perhatian spesial. Ketika ia melihat liriknya, ia kebingungan. Acchan (nickname Atsuko Maeda) tidak percaya pada kemampuan menyanyi dan kemampuan menarinya sama sekali, ini semua nampak tiba-tiba. Acchan lalu berbicara di sebuah wawancara bahwa dia menolak untuk menampilkan dirinya saat itu. Doa menangis di studio dan menolak untuk memulai rekaman. Para Manajer dan staff jadi panik dan ketika Akimoto Yasushi alias Aki-p datang setelah mendengar situasinya, dia dilarang masuk karena para manajer takut bahwa kehadiran Aki-p malah membuat segalanya lebih buruk

Secara umum dan secara logika, seseorang yang mendaftar audisi sebuah menjadi member sebuah idol group seharusnya bahagia ketika ia mendapat perhatian. Tapi di situasi Atsuko Maeda, benar-benar kebalikannya. Acchan juga mengatakan pada sebuah wawancara bahwa dia tahu dan merasa ada lebih banyak member yang lebih baik darinya, dan dia bukanlah yang terbaik tetapi dia dipilih oleh tim manajemen. Dia merasa bersalah pada member lainnya. Di sisi lainnya, member-membe ryang dipilih sebagai back dancer untuk solo Atsuko Maeda juga tidak bisa menerima keputusan ini. Mereka tahu ini bukan salah Acchan karena mereka menjadi back dancer, tapi mereka tidak bisa menyembunyikan kekecewaan mereka.
Setelah Maeda Atsuko menjadi center AKB, AKB48 akhirnya merilis major debut mereka. Debut single mereka “Aitakatta” yang tidak dikenal saat itu, nantinya akan menjadi terkenal di seluruh Jepang dan diketahui semua fans J-pop. Setelah mereka merilis major debut mereka akhirnya mulai dikenal orang-orang

Kesempatan Ada di Tempat yang Tidak Kau Duga

Sayangnya ini memiliki dampak yang tidak terduga pada kehidupan sekolah mereka. Image Akihabara saat itu masih “gelap” dan “tidak biasa”, fakta bahwa AKB memiliki nama Akihabara (AN: AKB artinya Akihabara48) pada nama mereka secara instan membuat orang-orang merendahkan mereka. Itano Tomomi alias Tomochin, salah satu seorang member original, menceritakan pengalamannya yang pernah terjadi waktu dia masih di sekolah. Tomochin menyapa seorang temannya pada suatu pagi, tapi temannya hanya melihat ke belakang dan memeberinya tatapan yang dingin. Tomochin lalu bertanya kenapa mereka mengacuhkannya, teman masa kecilnya ini bilang dia merendahkan Tomochin karena dia bergabung dengan AKB48. Semenjak hari itu, mereka tidak pernah berbicara lagi. Ini tentu saja berakibat besar pada perasaannya
Disamping “Skirt, Hirari”, single kedua mereka, mereka tidak pernah dipanggil ke program TV. Tidak puas, para staff membawa member-member dan pergi ke setiap kantor saluran TV untuk mempromosikan mereka. Dengan kepercayaan bahwa semua orang hanya perlu melihat sekali untuk melihat seberapa tingginya tingkat penampilan mereka, mereka bahkan ditolak untuk memasuki kantor saluran TV karena mereka masih tidak di kenal saat itu. Kojima Haruna alias Nyan-nyan alias Harunyan, salah seorang orginal member yang masih aktif hingga kini, mengatakan bahwa para staff berkata pada para member untuk tidak khawatir, bahwa lagu selanjutnya akan menjadi lagu hit, tapi tentu saja hal ini tidak pernah terjadi. Disamping memiliki kepercayaan bahwa semua orang yang melihat performance mereka akan menyadari bahwa mereka mampu perform dengan luar biasa, hari-hari dimana AKB48 tidak dapat menjual CD terus berlanjut.
Disaat inilah Tomochin kembali stress dan melemparkan barang kesana kemari dan berteriak-teriak di ruang ganti. Hal ini merupakan bukti bahwa mental dan fisiknya telah mencapai batasnya, ini juga menyatakan bahwa kondisi ini sangat sulit untuk seorang anak berumur 14 tahun. Tomochin berbicara pada Aki-p beberapa kali dan menyatakan bahwa dia ingin keluar dari AKB, tapi Aki-p terus memintanya untuk menunggu sebentar lagi. Tomochin lalu mengatakan pada sebuah wawancara bahwa dia tidak tahu seberapa lama harus menunggu, atau seberapa lama dia mampu menunggu, tapi dia memutuskan untuk mempercayai Aki-p dan menunggu sebentar lagi untuk perubahan situasi

Saat itu, ketika keadaan tidak bisa lebih buruk lagi, kesempatan untuk membalikkan keadaan muncul. Desember 2007, 2 tahun setelah debut mereka, ketika hari dimana mereka tidak laku terus berjalan, sebuah berita menyenangkan datang. Mereka diundang oleh NHK untuk tampil di konser Kouhaku. Ini adalah sebuah event besar dan bergengsi yang mengundang musisi-musisi top Jepang untuk tampil di akhir tahun untuk merayakan tahun baru. Tapi kenapa AKB48 dipanggil meski mereka tidak laku saat itu? Mereka dipilih untuk mewakili Akihabara boom, atau dalam kata lain kultur Otaku. Sebagai tambahan, mereka tidak muncul sebagai grup musik individual melainkan performance bersama musisi lainnya dari Akihabara yang populer saat itu. Hasilnya, jika seorang musisi saat itu tampil selama 3 menit untuk performance merka, AKB hanya diberi waktu 1 menit 35 detik. Meskipun ini nampak sebagai performance yang menyedihkan, performance mereka yang singkat ini disiarkan ke seluruh Jepang dan banyak member saat ini yang tahu AKB48 pertama kali dari performance di sini.

Waktu berlalu dan 2008 tiba, sudah 3 tahun semenjak AKB dibentuk. Ada banyak tekanan dalam grup bahwa jika mereka tidak bubar-bubar tapi tidak membuat AKB menjadi dikenal, semua akan berakhir. Salah satu event yang menandai tekanan ini adalah kontrak dengan label rekaman saat itu tidak dipebarui. Sementara mereka tidak merelease single baru, mereka masih tampil di theater, disaat inilah banyak orang yang sekarang berhubungan erat dengan mereka mengenal mereka

Banyak orang yang pada waktu itu melihat AKB48 sebagai grup musik yang tak memiliki masa depan, dan rumor-rumor seperti AKB48 akan dibubarkan beredar diantara member-member. Di sebuah konser pada musim gugur 2008, 5 member termasuk salah satu member yang populer saat itu mengumumkan bahwa mereka akan graduate (mengundurkan diri) dari AKB48. Pada waktu itu, saat logical dan sebuah keputusan yang benar. Karena pada saat itu AKB48 nampak tidak akan maju dan terkenal

Setelah tahun yang sepi lewat, 2009, 4 tahun setelah pembentukan orginal pertama. Tahun ini, Maeda Atsuko, Takahashi Minami alias Takamina, Itano Tomomi, dan beberapa original member dan member utama beranjak 18 tahun, lulus dari sekolah. Karena AKB48 selalu mengenakan seragam sekolah sebagai tema utama mereka, jika mereka tidak menemukan cara untuk membuat nama mereka jadi dikenal dalam proses transisi ke stage selanjutnya akan menjadi sulit. Tetapi, keempatan datang di saat yang tidak terduga

Setelah aktif selama 4 tahun, salah satu complain yang paling ramai diantara para fans adalah bahwa Aki-p tidak benar-benar mengerti member-member. Kebanyak complain ditujukan pada member-member yang seharusnya menyanyikan sebuah single dibanding mereka yang dipilih oleh produser dan director. Inilah ketika Aki- mendapat ide, “Kenapa kita tidak biarkan fans saja yang memilih?”. Untuk pertama kalinya di industri musik, sebuah event yang tidak pernah ada sebelumnya digelar pada tanggal 8 Juli 2009. Diberi nama Senbatsu Election, dimana fans mengirimkan voting para member favorit mereka yang akan menyanyikan single selanjutnya. Meskipun hanya ada 54 ribu vote saat itu, ini meninggalkan image di public bahwa AKB = Senbatsu Election

Member-member lalu menargetkan partisipasi mereka yang kedua di konser Kouhaku. Kali ini mereka ingin tampil di stage sebagai AKB48, mereka ingin tampil individu, yang menandakan bahwa mereka telah bertumbuh dari underground idol menjadi sebuah Idol Group yang sebenarnya. Melihat ini, Aki-p memutuskan untuk menggubah sebuah lagu berdasarkan ini


In front of your eyes, a large river flows through. 
It’s a wide and large river. 
Even if it’s dark, even if it’s deep, 
Even if its current is fast, don’t be afraid. 
No matter how far apart, there’ll definitely be a shore at the opposite side. 
Hold on to your dreams, until the day when it is realised comes.


Di depan matamu,
 
Sebuah sungai yang besar mengalir. 
Sebuah sungai yang besar dan dalam. 
Meskipun gelap, meskipun dalam, 
Meskipun arusnya cepat, janganlah takut. 
Tak perduli seberapa jauh kau terpisah, pasti akan ada tepi disisi lainnya. 
Peganglah mimpimu, sampai hari mimpimu terwujud tiba.

 “Seberangi sungainya dan raihlah mimpimu yang ada di sisi yang lain!!” adalah pesan yang dikirimkan Aki-p kepada para member. Ini adalah sebuah lagu yang berbeda dengan lagu-lagu yang AKB telah nyanyikan, yang kebanyakan adalah lagu romantic. Dengan lagu ini, pada Oktobr 2009, AKB48 mendapat peringkat no1 di Oricon chart.

Ketika sebuah event recording terbuka untuk sebuah program radio pada tanggal 23 November 2009, ketika member-member AKB berbicara dengan producer AKB48 Akimoto Yasushi, ketika sebuah berita mengejutkan muncul. Mereka diundang ke konser Kouhaku yang ke 60. Setelah berjuang dan direndahkan selama 4 tahun, mereka akhirnya dapat perform di konser Kouhaku dengan nama mereka sendiri

Dan setelah 7 tahun, mereka ‘berjalan sejauh’ 1830 meter dari theater kecil mereka di Akihabara dan tampil di Tokyo Dome selama 3 hari! :D (FYI, Tokyo Dome adalah salah satu tempat konser paling besar di Jepang. Semua impian musisi adalah untuk tampil di sini. Seperti yang kita tahu, JKT48 ikut tampil di sini selama 3 hari dengan membawakan lagu ‘Baby! Baby! Baby!’ versi bahasa Indonesia.


Share: